CILACAP – Hari ini kami kedatangan tamu dari DJPT KKP – RI yang akan mencari data mengenai Nelayan Sidat yang ada di Wilayah Cilacap. Selama ini data yang ada hanya merupakan data produksi sidat tanpa mengetahui secara pasti jumlah nelayan sidat yang ada di Cilacap. Berdasarkan data yang akan kami peroleh nanti diupayakan agar dapat dibikin sebuah profil mengenai nelayan sidat yang akan meliputi, jumlah tangkapan perhari, jumlah pendapatan nelayan sidat berikut ukuran size yang ditangkap dan dirupiahkan berikut alat tangkap yang digunakan. Nantinya akan diupayakan model pengisian data yang simple yang dapat mencakup keseluruhan data yang diinginkan dari para pengepul sidat.
Mengawali perjalanan, kami meluncur ke Kawunganten mengunjungi pengepul sidat di rumah Bapak Margono desa Bojong, Kecamatan Kawunganten yang ditemani oleh rekan penyuluh Wilayah Kawunganten, RADIT IMAM SETYOKO, A. Md. Rekan – rekan dari DJPT langsung mengadakan wawancara dengan ibu Margono mengenai jumlah sidat yang didapat perhari berikut ukuran dan pendistribusiannya. Perjalanan dilanjutkan menuju ke tempat Bapak Ade di desa Purwodadi, Kecamatan Patimuan yang merupakan salah satu pengepul sidat. Di tempat bpk. Ade kami mendapatkan informasi bahwasanya wilayah Patimuan merupakan gudangnya sidat yang berukuran Elver hingga Ukuran Konsumsi dan menurut penuturan beliau wilayah persebaran Sidat, di area Pelabuhan Ratu hingga wilayah pesisir pengandaran banyak ditemui Sidat berukuran Glass Eel (bayi sidat). Disini kami melihat sejumlah alat tangkap sederhana yang digunakan menangkap sidat, berupa potongan paralon sepanjang ± 40cm yang disambung dengan waring sebagai perangkapnya.
Melanjutkan perjalanan kami menuju ke tempat Bp. Rudi Sutomo di desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja. Bp. Rudi merupakan salah satu pengepul besar yang pernah bekerjasama dengan perusahaan Jepang untuk membudidayakan sidat. Di hatchery Sidat milik bpk. Rudi kami melihat Sidat berukuran Konsumsi yang sudah ditampung dan siap untuk dikirim. Bpk. Rudi juga menghimpun para nelayan penangkap sidat dan akan membangun sebuah koperasi sidat berukuran besar yang masih dalam tahap pembangunan. Didalam bangunan koperasi berangka baja ringan, terlihat sebuah Kolam Penampung Air Ukuran Jumbo yang dilengkapi sistem filtrasi dan pengairan model zig zag yang akan digunakan untuk menampung Sidat. Disini terdapat puluhan bak – bak kayu yang akan digunkan sebagai penampung sidat berbagai ukuran.
Beruntung kali ini kami akan diantar ke kolam alami sidat dari tanah menggunakan perahu milik Bpk. Rudi. Di pandu oleh Bpk. Ashar kami menggunakan perahu menuju kolam pembesaran Sidat yang memakan waktu sekitar 20 menit menyusuri alur Sungai Cibereum. Disini kami melihat petakan – petakan kolam Sidat lengkap dengan kincir air yang digerakan oleh Mesin Diesel. Rencananya Sidat yang akan dibudidayakan akan menghuni kolam tanah sekitar 9 bulan untuk seukuran konsumsi dari ukuran elver. Tertarik untuk budidaya sidat? silahkan berkunjung ke tempat beliau. (mamz)
“Kesederhanan, rajin dan kerja keras merupakan modal yang membawa seseorang akan menjadi seorang pengusaha sukses”
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Cilacap



























